KATALOGIKA.COM - Konsumsi BBM di masyarakat mengalami peningkatan, seiring
keberhasilan Pemerintah dalam penanganan Covid 19 di Indonesia. Aktivitas masyarakat yang terus meningkat dan kembali normal, berdampak pada konsumsi BBM. Dan PT Pertamina (Persero) memastikan stok BBM aman.
Peningkatan kegiatan perekonomian tercermin dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyatakan pertumbuhan perekonomian pada semester 1 tahun 2021 sekitar 3.1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan, pada Q3 2021, diproyeksikan pertumbuhan ekonomi di rentang 4%-5% year-on-year.
Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T, Irto Ginting menjelaskan bahwa keberhasilan pemerintah dalam program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak pada peningkatan kebutuhan BBM, termasuk BBM retail dan industri.
Baca Juga: Jakarta Masuk Kalender Musim 8 Formula E Balap Mobil Listrik 2022
Dibandingkan periode awal PPKM, saat ini demand BBM retail meningkat 8% sedangkan industri pertambangan meningkat 35%, industri perkebunan 26%, sektor migas 21% dan industri lainnya mencapai 17%.
Peningkatan aktivitas masyarakat tercermin dalam peningkatan konsumsi BBM sektor retail Pertamina yang tercatat secara nasional pada kuartal 3 (Q3) tahun 2021 mencapai 34 juta kilo liter (KL), meningkat hingga 6% dibandingkan Q3 tahun 2020. Untuk BBM gasoline (bensin), ada peningkatan sekitar 4%, dan untuk gasoil (diesel), bahkan mencapai 10%.
“Bahkan untuk Solar subsidi konsumsi harian sejak September mengalami peningkatan 15% dibandingkan rerata harian di periode Januari sampai Agustus 2021,” ujar Irto Ginting. Kenaikan signifikan terjadi di beberapa wilayah seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara serta Riau.
Baca Juga: Kata Zodiak : Peruntunganmu Di Masa Libur Panjang
“Pertamina berkomitmen untuk memenuhinya dan paralel kami berkoordinasi dengan BPH Migas untuk penambahan kuota Solar subsidi,” jelas Irto.
Pertamina Patra Niaga terus memastikan stok maupun proses penyaluran (supply chain) aman berjalan dengan baik, bahkan telah dilakukan penambahan penyaluran Solar subsidi dibeberapa wilayah yang mengalami peningkatan konsumsi secara signifikan seperti Sumatera Barat sebesar 10%, Riau 15%, dan Sumatera Utara 3.5%.
Selain penambahan penyaluran, Pertamina juga memastikan kecukupan dan distribusi Solar subsidi, mengoptimalkan produksi kilang, serta melakukan monitoring penyaluran agar tepat sasaran antara lain dengan sistem digitalisasi dan pemantauan secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC).
Baca Juga: Media Perancis Kritik Suara Azan di Indonesia, Kemenag: ‘Suara Azan Sudah Diatur 40 Tahun Lalu’
”Saat ini Pertamina Patra Niaga terus melakukan penghitungan proyeksi kebutuhan Solar Subsidi dan memastikan suplai yang kami lakukan dapat memenuhi peningkatan demand yang terjadi.
Adapun untuk stok dan penyaluran BBM non subsidi seperti Dexlite, Pertamina Dex, Pertamax, dan Pertalite, Pertamina pastikan dalam kondisi aman, masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Irto. Pertamina Patra Niaga juga menghimbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan ke aparat jika menemukan indikasi penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan.
Artikel Terkait
Dalam Pertemuan WTO, Indonesia Siap Jembatani Negara Maju dan Berkembang
Produksi BBM Pesawat Sukses Dipasarkan di 47 Negara, Lompatan Besar bagi Pertamina
Penanganan Barang Berbahaya Dan Curah Di Pelabuhan Disusun, Resiko Diminimalisir
Dexin Steel Indonesia Sumbang Tabung Oksigen Senilai 1,3 Miliar Rupiah
Indonesia Terpilih Sebagai Lead Country di ASEAN Cosmetic Method