KATA LOGIKA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan nikel merupakan komoditas strategis Indonesia, yang mampu menjadi pendorong roda perekonomian bangsa di masa mendatang.
Sebagai komoditas strategis, nikel Indonesia patut dipertahankan. Hal ini menjawab gugatan Uni Eropa kepada Indonesia seputar kebijakan larangan ekspor bijih nikel.
Ia menilai, komoditas nikel wajib dipertahankan Indonesia untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan (sustainability).
Baca Juga: Afrika Selatan Tertutup Bagi Indonesia , Ancaman Virus Omicron Nyata
“Indonesia berhak mengatur perdagangan sumber daya strategisnya. Apalagi ini demi kepentingan masyarakat dan kepentingan masa depan ekonomi kita," ungkap Wamendag.
Nikel memiliki peran dominan dalam industri baja dan battery. Sebagai penghasil nikel utama di dunia, komoditas nikel Indonesia kerap menjadi perhatian pasar dunia.
Saat ini, terang Jerry, pemerintah berupaya mengoptimalkan kontribusi nikel bagi perekonomian dan kepentingan nasional dan pembatasan ekspor nikel adalah bagian dari rencana besar membangun Indonesia di masa depan.
Baca Juga: Stok Vaksin COVID 19 Siap, Pemerintah Konsisten Vaksinasi Masyarakat
“Tujuan kita jelas. Kita akan mengelola dengan lebih baik melalui hilirisasi industri bahan tambang mentah sesuai arahan Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Jerry menilai pemanfaatan sumber daya yang terbatas, dan tidak terbarukan bisa memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Merspon gugatan terhadap pembatasan ekspor nikel, Wamendag berharap industri berbasis nikel juga bisa tumbuh dengan memanfaatkan momentum ini.
Baca Juga: Petisi Menunda Sumur Resapan di Jakarta Beredar, Digagas 16 Orang Dokter
Menghadapi gugatan Uni Eropa, Wamendag menyebutkan Kemendag mendapatkan dukungan penuh dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kemenko Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian ESDM, BKPM, Kejaksaan Agung dan lain-lain, juga perwakilan Indonesia di WTO dan Uni Eropa.
“Kami siap. Ini demi bangsa dan kelangsungan roda perekonomian yang berkelanjutan. Sesuai amanat Presiden, kami tidak akan menyerah,” ujarnya mempertahankan komoditas nikel sebagai strategi perekonomian di masa depan. ***
Artikel Terkait
Motor Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2022
Panasonic Kini Memproduksi AC Inverter di Indonesia, Setelah Pabrik Dipindahkan dari Malaysia
Okupansi Hotel di Pulau Lombok Naik 100%, Dampak WSBK dan MotoGP 2022 Mulai Dirasakan Dunia Usaha
PPnBM DTP Berlaku Hingga Desember 2021, Beli Kendaraan Baru Lebih Murah