• Selasa, 26 September 2023

Ini Alasan Pemerintah Hapus BBM Premium dan Pertalite Diganti Pertamax

- Senin, 27 Desember 2021 | 22:30 WIB
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan menghapus BBM jenis premium dan pertalite. Dua jenis BBM akan diganti pertamax. (SPBU )
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan menghapus BBM jenis premium dan pertalite. Dua jenis BBM akan diganti pertamax. (SPBU )

 

KATA LOGIKA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan menghapus jenis BBM premium dan pertalite. Dua jenis BBM akan diganti pertamax.

Penghapusan BBM premium dan pertalite direncanakan mulai tahun 2022, selanjutnya hanya ada jenis pertamax yang tersedia, selain biosolar, dexlite, pertamax turbo/dex.

Rencana pertamax sebagai pengganti BBM premium dan pertalite diungkap Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih.

Baca Juga: Produksi BBM Pesawat Sukses Dipasarkan di 47 Negara, Lompatan Besar bagi Pertamina

Pemerintah tengah mendorong penggunaan BBM yang ramah lingkungan, “Kami sedang menyusun roadmap BBM ramah lingkungan. Yang nantinya pertalite akan didukung oleh BBM yang lebih berkualitas lagi,” ungkap Soerjaningsih.

Dalam roadmap, lanjut dia, ada tata waktu dimana nanti kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan, “Ada masa di mana pertalite harus kering, harus shifting dari pertalite ke pertamax,” ujarnya.

“Saat ini, Indonesia memasuki masa transisi BBM RON 90 atau pertalite akan menjadi bahan bakar antara menuju BBM yang ramah lingkungan,” terang Soerjaningsih.

Baca Juga: Konsumsi BBM Mulai Meningkat, Pertamina Pastikan Stok Aman

Kita memasuki masa transisi, “Dari premium atau RON 88, akan memungkinkan dengan Pertalite RON 90, sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Ini akan mampu menurunkan kadar emisi CO2 sebesar 14%. Kemudian, dengan ini pula akan menurunkan emisi CO2 sebesar 27%.

Data IQAir 2020 menyebut, Indonesia negara posisi ke 9 berpolusi di dunia. Konsentrasi partikulat hanya PM 2,5 namun di Indonesia 8,1 kali lebih tinggi dari standar WHO, dan tergolong tidak sehat.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan BBM di Babel, Pertamina Patra Niaga Beri Solusi

PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer. Saking kecilnya, Greenpeace Indonesia mengatakan bahwa PM 2,5 bisa menembus masker.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tiga Tips Sukses Branding dengan Website

Kamis, 25 Mei 2023 | 17:32 WIB

Banjir Lumpur, Freeport Stop Kegiatan Operasi Tambang

Senin, 13 Februari 2023 | 07:21 WIB

Bursa Crypto Molor 3 Tahun, Ombudsman Jewer Bappebti

Jumat, 3 Februari 2023 | 16:45 WIB
X