KATA LOGIKA - Sebuah penelitian yang dilakukan peneliti American Lung Association menemukan bahwa merokok di sekitar anak membuat anak tidak sehat, bahkan bisa beresiko terkena penyakit asma.
Menurut penelitian itu, anak-anak lebih mungkin berpotensi terjangkit asma jika ayah mereka sebelumnya terpapar asap rokok saat anak-anak.
Risiko asma anak-anak semakin diperburuk jika ayah mereka sendiri juga menjadi perokok, menurut penelitian yang diterbitkan Rabu di European Respiratory Journal.
Baca Juga: Tumbangkan Lyon, Lionel Messi Jadi Pahlawan PSG
“Kami menemukan bahwa risiko asma non-alergi pada anak-anak meningkat 59% jika ayahnya terpapar asap rokok di masa kanak-kanak, dibandingkan dengan anak-anak yang ayahnya tidak terpapar. Risikonya bahkan lebih tinggi, yaitu 72%, jika ayahnya terpapar asap rokok dan terus merokok sendiri," kata peneliti Jiacheng Liu. Untuk mempelajari tentang bahaya perokok pasif, kunjungi American Lung Association .
Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan data dari Tasmanian Longitudinal Health Study (TAHS), salah satu studi pernapasan terbesar dan terlama yang sedang berlangsung di dunia.
Untuk penelitian ini, para peneliti melibatkan hampir 1.700 anak-anak yang tumbuh di Tasmania, ayah mereka dan kakek-nenek dari pihak ayah mereka.
Baca Juga: Warga Pasrah, Bu Lurah Kutip BLT BBM Rp 30.000 untuk Gerak Jalan
Tim membandingkan data apakah anak-anak menderita asma pada usia 7 tahun dengan data apakah ayah tumbuh dengan orang tua yang merokok ketika mereka berusia di bawah 15 tahun. Para peneliti juga memasukkan data apakah ayah menjadi perokok.
"Kami tidak dapat memastikan bagaimana kerusakan ini diturunkan dari generasi ke generasi, tetapi kami pikir ini mungkin berkaitan dengan perubahan epigenetik ," tambah peneliti Shyamali Dharmage. "Di sinilah faktor-faktor di lingkungan kita, seperti asap tembakau, berinteraksi dengan gen kita untuk mengubah ekspresinya. Perubahan ini dapat diwariskan, tetapi mungkin sebagian dapat dibalik untuk setiap generasi."
"Ada kemungkinan asap tembakau menciptakan perubahan epigenetik pada sel yang akan memproduksi sperma ketika anak laki-laki tumbuh dewasa," kata Dharmage dalam rilis berita jurnal. "Perubahan ini kemudian dapat diturunkan kepada anak-anak mereka."
Baca Juga: Surya Paloh: Indonesia Butuh Pemimpin Konsisten Kata dan Perbuatan
Tim berencana untuk meneliti lebih lanjut masalah ini, melihat apakah risiko asma itu berlanjut hingga dewasa. Mereka juga akan mempelajari apakah paparan asap rokok pada ayah meningkatkan risiko alergi atau penyakit paru-paru lainnya pada anak-anak mereka.***
Artikel Terkait
Mungkinkah Ukuran Mr P Bisa Diperbesar Secara Medis? Yuk Simak..
BARU!! Hanya Ada Satu Kelas Rawat Inap untuk Semua Peserta BPJS Kesehatan
Yukk Disimak Lima Brand Smoothies di Indonesia
Tips Meredakan Asam Lambung, Konsumsi Makanan Ini
Mengenal Penyakit Fisura Ani yang Membunuh 150 Ribu Masyarakat Tanah Air Setiap Tahun