KATA LOGIKA - Tokoh Masyarakat Melayu, Dato Seri Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin angkat suara soal pulau Rempang Batam.
Menurutnya peristiwa di pulau rempang telah membuat duka dan kecewa masyarakat melayu di berbagai daerah.
"Sanak saudara kami di pulau Rempang terancam kehilangan sejarah dan kenangan atas tanah-tanah mereka. Tanah leluhur mereka dengan dalih pengembangan kawasan industri investasi," ujarnya saat ditemui wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Ketua Umum Pakat Melayu ini menilai wajar apabila masyarakat di Pulau Rempang menolak pindah dari kampung halamannya.
"Mereka sudah mendiami kampung itu, tanah itu sudah ratusan tahun. Jadi wajar kalau mereka menolak," tuturnya.
Baca Juga: Wapres: Sertifikat Halal Produk China Diurus BPJPH
Eks Ketum PSSI periode 2011-2015 ini menjelaskan bahwa warga di tanah Rempang sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka, atau Kampung Tua.
Menurutnya kesejarahan tentang kampung Rempang masa lampau bisa dilihat dari catatan arsip Belanda dan Kesultanan Riau Lingga
"Semestinya BP Batam yang membangun Batam, dari sini lahirlah istilah kampung tua. Diartikan kampung yang sudah ada sudah ada sebelum otoritas Batam atau BP Batam berdiri tahun 1991 bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Anggota DPR RI ini menegaskan bahwa investasi hakikatnya untuk melindungi kesejahteraan rakyat, termasuk di pulau Rempang.
"Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 Jelas menyebutkan bahwa investasi untuk perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas Asas kekeluargaan dan melindungi Tumpah darah Indonesia," kata dia.
Baca Juga: Anis Dorong PT SMI Rumuskan Strategi Bagi Pinjaman Daerah Lewati Masa Jabatan Kepala Daerahnya
Menurut Djohar, konstitusi Indonesia telah menjamin hak asasi manusia oleh karena itu setiap kebijakan pemerintah harus memperhatikan dan menjamin hak-hak tersebut tidak terlanggar termasuk di pulau Rempang dan galang
Dalam hal ini, Djohar juga menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat kabinet 2019 lalu.
Artikel Terkait
Komunis China Damaikan Konflik Arab Saudi dan Iran, Kadrun Mingkem
Akhiri Konflik Suriah, Yordania Dorong Rencana Perdamaian Arab
Konflik Sudan Buat Ratusan Ribu Warga Kabur
Konflik Tak Kunjung Usia, Unicef Minta Jutaan Anak Sudan Dilindungi
Cegah Konflik Sosial Keagamaan, Kemenag Rancang Program Strategis