• Selasa, 26 September 2023

Kondisi Ekonomi Global Tak Menentu, Pemerintah Diminta Lebih Realistis Menyusun Rencana APBN 2024

- Minggu, 21 Mei 2023 | 13:12 WIB
Anggota Komisi XI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati,
Anggota Komisi XI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati,

KATA LOGIKA - Ditengah masih tingginya ketegangan kondisi ekonomi global dan mulai melandainya harga komoditas unggulan Indonesia di pasar Internasional, proyeksi ekonomi Indonesia di tahun 2024 perlu lebih realistis dan sesuai dengan kondisi yang ada.

Demikian disampaikan Dr. di Jakarta.

Dalam Pidato Menteri Keuangan tersebut, Pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro yang akan digunakan sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2024, dimana pertumbuhan ekonomi diusulkan dalam rentang 5,3% hingga 5,7%.

Legislator perempuan dari FPKS tersebut menginngatkan pertumbuhan ekonomi nasional selama ini masih ditopang oleh hasil ekspor terhadap windfall harga komoditas unggulan yang tinggi.

Baca Juga: Pengamat Curiga Korupsi Sekjen Nasdem Johnny Plate Dinikmati Parpol

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 sangat optimis. Namun pemerintah perlu lebih realistis, berkaca pada pertumbuhan ekonomi Triwulan-I 2023, dimana harga komoditas unggulan kita mulai menurun, kelapa sawit, batu bara, minyak mentah dan gas alam, yang berdampak pada komoditas ekspor dan neraca perdagangan yang mengalami penurunan secara triwulanan (q -ke-q).

Dibandingkan Q4-2022, ekonomi Indonesia pada Q1-2023 terkontraksi sebesar 0,92% (q-to-q), walaupun masih tumbuh sebesar 5,03% (y-on-y)”, jelas Anis.

Pemerintah sangat optimis pertumbuhan ekonomi terus di atas 5% dalam enam kuartal berturut-turut. Laju inflasi dalam tren yang menurun, tercatat sebesar 4,33% (yoy) pada bulan April 2023. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di antara negara-negara G20 dan ASEAN. Anggota Komisi XI juga menyampaikan tren pemulihan ekonomi global masih menghadapi sejumlah tantangan.

Baca Juga: Sosialisasikan Penggunaan QRIS Bersama BI, Anis Dukung Peningkatan Pembayaran Non Tunai

“PMI Manufaktur Global kembali terkontraksi di akhir Triwulan I 2023. Aktivitas manufaktur di hampir 60 persen negara G-20 dan ASEAN-6 juga masih mengalami kontraktif, pada angka 27,3 persen. Bahkan beberapa lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global stagnan pada angka 2,7 hingga 3,0%. Sedangkan untuk perekonomian Indonesia tahun 2024 diprediksi berkisar antara 4,8% hingga 5,1%”, papar Anis.

Pembahasan KEM-PPKF dan RAPBN 2024 merupakan Pembicaraan Pendahuluan dalam menyusun APBN 2024. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu fokus dan memiliki skala prioritas dalam menyusun kebijakan APBN 2024 ditengah kondisi global yang masih belum menentu serta kondisi dalam negeri sendiri yang memasuki masa transisi kekuatan menuju Pemerintahan baru pada tahun 2024 nanti.

APBN 2024 harus mampu menjawab tantangan yang tidak ringan, baik dari luar mapun dari dalam negeri sendiri. Menjaga sumber penerimaan dari sektor perpajakan yang mulai membaik dan perlu terus ditingkatkan, serta memastikan belanja lebih terlaksana dengan efektif dan konsisten. Selain itu, janji Pemerintah untuk menuntaskan stunting dan kemiskinan ekstrem akan terus kami kawal", ungkap Anis.

Baca Juga: Anis Apresiasi KPW BI DKI Yang Turut Berkontribusi dalam Pengendalian Inflasi Melalui Ketahanan Pangan

Tahun 2024 Indonesia sedang memasuki puncak pelaksanaan demokrasi yaitu Pemilu Legislatif dan Presiden, tentu kita berharap pelaksanaanya dapat berjalan baik dan lancar, agar tingkat kepercayaan publik dan dunia internasional semakin tinggi terhadap masa depan Indonesia yang lebih baik.

Halaman:

Editor: Alibas

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Resmi Gabung PSI, Selamat Bro Kaesang!

Sabtu, 23 September 2023 | 13:08 WIB

Arab Saudi Desak Komunitas Internasional Bantu Sudan

Jumat, 22 September 2023 | 05:49 WIB

Kemendagri Siap Dukung Penguatan Baznas di Daerah

Jumat, 22 September 2023 | 05:28 WIB

Demo Kolone Senapan Bakal Meriahkan HUT Ke-78 TNI

Rabu, 20 September 2023 | 19:55 WIB

Simak Daftar 11 Larangan TNI Selama Pemilu 2024

Selasa, 19 September 2023 | 03:34 WIB

Pengenalan Pesantren Masih Minim, Apa yang Salah?

Minggu, 17 September 2023 | 14:17 WIB

Joao Felix Pecah Telor, Barcelona Bantai Real Betis

Minggu, 17 September 2023 | 05:46 WIB
X