Pertumbuhan Ekonomi Palestina Terancam Anjlok Gegara Ini!

- Kamis, 4 Mei 2023 | 06:40 WIB
Penyitaan paksa rumah warga Palestina oleh Israel (MIDDLEEAST)
Penyitaan paksa rumah warga Palestina oleh Israel (MIDDLEEAST)

KATA LOGIKA - Bank Dunia memberi peringatan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Palestina akan menurun pada tahun 2023 karena pembatasan mobilitas, akses, dan perdagangan Israel yang terus berlanjut.

"Sumber risiko eksogen, seperti di bidang harga pangan dan energi, berarti prospek ekonomi secara keseluruhan tetap suram," bunyi pernyataan bank Dunia. 

Laporan tersebut memuji upaya Otoritas Palestina untuk melakukan reformasi termasuk mengurangi tagihan gaji sektor publik, tetapi memperingatkan bahwa pembatasan dan ketergantungan Israel pada donor asing berdampak negatif terhadap ekonomi di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Baca Juga: Romahurmuziy Ungkap Skandal Cek Kosong Rp 35 Miliar Erwin Aksa

Emblad menekankan bahwa meningkatkan standar hidup, meningkatkan kesinambungan neraca fiskal, dan mengurangi pengangguran secara berarti, semuanya akan membutuhkan tingkat pertumbuhan yang jauh lebih tinggi.

Dia mencatat bahwa Otoritas Palestina (PA) harus terus memajukan reformasi prioritas, untuk meningkatkan pendapatan, memperbaiki pengelolaan utang, dan meningkatkan kesinambungan keuangan publik.

Emblad meminta para donor dan pemerintah Israel untuk bekerja sama dengan Otoritas Palestina "untuk mencapai konsolidasi fiskal dan menempatkan perekonomian pada pijakan yang lebih kokoh."

Baca Juga: Bantu Evakuasi Warga Sudan, Iran Kirim Pesawat ke Arab Saudi

Laporan tersebut mengutip laporan Bank Dunia sebelumnya yang mencatat bahwa pembatasan di Tepi Barat dan blokade yang diberlakukan di Gaza tetap menjadi hambatan terpenting bagi stabilitas, pertumbuhan, dan pengembangan sektor swasta di wilayah Palestina.

"Jika tidak dilonggarkan atau diangkat, ekonomi Palestina diperkirakan akan terus beroperasi jauh di bawah potensinya," katanya.

Editor: Alibas

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Presiden Ukraina Usul RUU Sanksi Iran

Selasa, 30 Mei 2023 | 07:05 WIB

Yaman Tuding Houthi Siapkan Serangan Militer

Rabu, 24 Mei 2023 | 21:33 WIB

Pengusaha Mesir Boikot Dolar AS

Minggu, 21 Mei 2023 | 10:46 WIB

Israel Berencana Tingkatkan Ekspor Gas ke Mesir

Jumat, 12 Mei 2023 | 21:09 WIB

Argentina Kutuk Agresi Israel di Jalur Gaza

Jumat, 12 Mei 2023 | 21:06 WIB
X