• Selasa, 26 September 2023

Miris, Warga Suriah Terpaksa Bakar Pakaian Demi Hangatkan Badan

- Selasa, 1 Februari 2022 | 13:14 WIB
Anak-anak Suriah berkumpul di sekitar api untuk tetap hangat di sebuah kamp selama musim dingin di Idlib, Suriah pada 26 Januari 2022 [Muhammed Said/Anadolu Agency]
Anak-anak Suriah berkumpul di sekitar api untuk tetap hangat di sebuah kamp selama musim dingin di Idlib, Suriah pada 26 Januari 2022 [Muhammed Said/Anadolu Agency]

KATA LOGIKA - Saat musim dingin tiba, warga Suriah yang terlantar akibat perang saudara yang sedang berlangsung tidak memiliki pilihan lain selain membakar pakaian mereka agar tetap hangat di kamp.

Dilansir Middleeast, Selasa (01/02), Di provinsi barat laut Idlib, tempat sebagian besar pengungsi Suriah tinggal, angin kencang telah merobohkan banyak tenda.

Pada malam hari, anak-anak berkumpul dan menyalakan api unggun menggunakan plastik, sepatu bekas dan potongan kayu.

Baca Juga: Miris, Warga Miskin Yaman Terpaksa Makan Daun Demi Bertahan Hidup

Beberapa orang bahkan membakar pakaian agar tetap hangat di suhu di bawah nol derajat.

Adnan Al Ahmed, yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya, Hama, delapan tahun lalu, mengatakan lebih dari 50 keluarga kehilangan tenda mereka akibat hujan salju lebat tahun ini.

"Anak-anak harus diselamatkan dari tenda yang roboh, tambahnya. Apalagi, jalan-jalan ditutup karena cuaca buruk dan anak-anak yang sakit tidak bisa dibawa ke rumah sakit," katanya.

Baca Juga: PP Persis Geram BNPT Sebut Ratusan Pesantren Terafiliasi Organisasi Teroris

Suriah telah dirusak oleh perang saudara sejak awal 2011, ketika rezim Bashar Al-Assad menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi.

Zona de-eskalasi Idlib dibentuk berdasarkan kesepakatan antara Turkiye dan Rusia. Daerah tersebut telah menjadi subyek dari beberapa perjanjian gencatan senjata, yang telah sering dilanggar oleh rezim Assad dan sekutunya.

Situasi bagi orang-orang di Idlib memburuk ketika rezim Assad, yang didukung oleh Rusia dan Iran, melancarkan serangan ke provinsi tersebut, menyebabkan perpindahan besar-besaran.

Baca Juga: Alfian Tanjung Sebut Vaksin Terbuat dari Darah Pelacur dan Narapidana

Tinggal di tenda-tenda yang penuh sesak, atau di tempat terbuka di daerah yang aman, banyak yang berjuang untuk memenuhi bahkan kebutuhan dasar mereka.***

Editor: Alibas

Sumber: middleeastmonitor.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Buset, Israel Bom Gaza Tiga Hari Berturut-turut

Selasa, 26 September 2023 | 06:34 WIB

Makin Panas, India Tuduh Kanada Surga Para Teroris Sikh

Sabtu, 23 September 2023 | 11:47 WIB

Israel Kembali Lancarkan Serangan ke Jalur Gaza

Sabtu, 23 September 2023 | 10:28 WIB

Wapres: Sertifikat Halal Produk China Diurus BPJPH

Jumat, 15 September 2023 | 14:24 WIB

Gempa Bumi Tewaskan Ratusan Orang di Maroko

Minggu, 10 September 2023 | 06:21 WIB

Sekjen PBB Antonio Guterres Puji Jokowi Pemimpin Dunia

Sabtu, 9 September 2023 | 02:41 WIB

Papua Nugini Buka Kedubes untuk Israel di Yerusalem

Rabu, 6 September 2023 | 18:41 WIB

Badai Tropis Tewaskan Puluhan Jiwa di Brazil

Rabu, 6 September 2023 | 18:35 WIB

Tentara Israel Kembali Tewaskan Warga Palestina

Sabtu, 2 September 2023 | 14:11 WIB

Larang Abaya di Sekolah, Prancis Kena Semprot PBB

Kamis, 31 Agustus 2023 | 06:33 WIB

Uni Eropa Kecam Pernyataan Menteri Keamanan Israel

Senin, 28 Agustus 2023 | 06:36 WIB

Gegara Twitt, Pria di Saudi Kena Hukuman Mati

Minggu, 27 Agustus 2023 | 07:22 WIB

Israel Bakal Tingkatkan Ekspor Gas Alam ke Mesir

Jumat, 25 Agustus 2023 | 06:37 WIB
X