KATA LOGIKA - Protes berlanjut di Tunisia tadi dengan pasukan keamanan tersebar di sejumlah lingkungan di ibu kota beberapa jam sebelum pemogokan umum akan diluncurkan di Zarzis, di selatan negara itu, atas seruan Serikat Buruh Umum.
Pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan kelompok demonstran yang memprotes selama empat hari berturut-turut menentang pembunuhan oleh polisi terhadap seorang pemuda yang mereka kejar.
Protes dan bentrokan dengan pasukan keamanan terjadi pada malam hari di lingkungan Al-Zayatin, Al-Jabal Al-Ahmar dan Al-Zahrouni di pusat ibukota, di mana para pengunjuk rasa, sebagian besar anak muda, melemparkan batu ke arah pasukan keamanan dan mencoba memblokir jalan utama dengan batu.
Baca Juga: Jelang Kontra MU, Conte Akui Pengin Latih Eriksen Lagi
Daerah ini menyaksikan operasi tabrak lari antara polisi dan pengunjuk rasa di gang-gang. Kerusuhan dimulai pada hari Jumat, bertepatan dengan pemakaman Malek Al-Sulaimi, tetapi menyebar ke beberapa lingkungan di ibukota pada hari berikutnya, sebagai protes terhadap memburuknya kondisi ekonomi dan inflasi di negara itu.
Sebuah pemogokan umum diluncurkan di tenggara kota Zarzis untuk memprotes tindakan pihak berwenang setelah sebuah kapal yang membawa migran tenggelam bulan lalu.
Serikat Buruh Umum menyerukan pemogokan umum berkoordinasi dengan asosiasi angkatan laut, Uni Pertanian dan Perikanan Tunisia, Liga Hak Asasi Manusia Tunisia, Liga Tunisia untuk Pertahanan Hak Asasi Manusia, dan Persatuan Industri dan Perdagangan.
Mereka memutuskan untuk mengecualikan fasilitas vital seperti toko roti, rumah sakit kota, dan apotek dari pemogokan umum.***
Artikel Terkait
Tak Hanya Indonesia, Trend Naikkan BBM Juga Terjadi di Tunisia
1.500 Upaya Migrasi Digagalkan Sejak Januari di Tunisia
Tunisia Dilanda Krisis Makanan dan Bahan Bakar