KATA LOGIKA - Angkatan Laut AS mengklaim telah menyita lebih dari 2.100 senapan serbu AK-47 di sebuah kapal penangkap ikan di Teluk Oman, yang diperkirakan berasal dari Iran dan ditujukan untuk gerakan Houthi Yaman.
Pengumuman dibuat kemarin tentang penemuan yang dilakukan pada hari Jumat, di mana kapal tersebut ditemukan berlayar di rute yang dikenal sebagai lalu lintas kargo ilegal ke Houthi. Kapal itu dilaporkan diawaki oleh enam warga negara Yaman.
Menurut Angkatan Laut "pasokan langsung atau tidak langsung, penjualan atau transfer senjata ke Houthi melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 dan hukum internasional." AS saat ini sedang dalam proses memulangkan kapal dan awaknya.
Baca Juga: Kuantitas Pemilih Legislatif di DKI Tahun 2004-2019
“Pengiriman ini merupakan bagian dari pola lanjutan aktivitas destabilisasi dari Iran,” kata Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan Komando Pusat Angkatan Laut AS, Armada ke-5 dan Pasukan Maritim Gabungan.
“Ancaman ini menjadi perhatian kami. Kami tetap waspada dalam mendeteksi setiap aktivitas maritim yang menghambat kebebasan navigasi atau membahayakan keamanan regional.”
Ini adalah kapal penangkap ikan ketiga dalam dua bulan terakhir yang dicegat oleh Armada ke-5 yang berbasis di Bahrain. Pada 8 November, Angkatan Laut mencegat lebih dari 70 ton amonium perklorat, pengoksidasi yang biasa digunakan untuk membuat bahan bakar roket dan rudal, serta 100 ton pupuk urea. Pada tanggal 1 Desember lebih dari 50 ton amunisi, sekering dan propelan untuk roket disita.
Baca Juga: Megawati Tegas Tak Ingin Jabatan: Aku Wis Tuwek
Iran telah lama dituduh memberikan dukungan kepada pemerintah de-facto yang berbasis di Sanaa di Yaman, termasuk penyediaan senjata dan pelatihan. Namun, sejauh mana dukungan Teheran untuk Houthi masih diperdebatkan.
Artikel Terkait
12 Situs Bandara AS Dikabarkan Dibobol Hacker Rusia
Para Mahasiswa AS Serukan Boikot Pendudukan Israel Atas Palestina
Pernyataan Abbas Bikin AS Kecewa, Kok Bisa?
AS Sebut Pengiriman Pesawat Tak Berawak Iran ke Rusia Melanggar Resolusi PBB
Gegara Ini AS Larang Pilot Israel Terbangkan Jet F-35