• Selasa, 26 September 2023

Djoko Setijowarno: Mobilitas Logistik via Jalan Tol Belum Tentu Efektif dan Efisien, Ini Alasannya..

- Sabtu, 26 Februari 2022 | 01:28 WIB
Harapan efektifitas dan efisiensi mobilitas logistik via jalan tol, terang Djoko Setijowarno, belum tentu terwujud jika belum memenuhi dua langkah strategis. (Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno.)
Harapan efektifitas dan efisiensi mobilitas logistik via jalan tol, terang Djoko Setijowarno, belum tentu terwujud jika belum memenuhi dua langkah strategis. (Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno.)

KATA LOGIKA - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai mobilitas logistik via jalan tol belum tentu efektif dan efisien.

Harapan efektifitas dan efisiensi mobilitas logistik via jalan tol, terang Djoko Setijowarno, belum tentu terwujud jika belum memenuhi dua langkah strategis.

Menurut Djoko Setijowarno, efektifitas dan efisiensi logistik dalam mobilitas jalan tol akan terwujud jika memenuhi unsur paling dasar dalam bisnis transportasi.

Baca Juga: Pengamat Transportasi: Transjakarta Berperan Ganda, Tidak Tepat Jadi Operator

Kepada KATA LOGIKA (26/2), Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat ini menjelaskan dua cara agar keberadaan jalan tol dapat terwujud dalam meningkatkan kemakmuran.

Pertama, Pemerintah harus menetapkan tarif tol yang lebih murah dibanding biaya angkutan logistik sebelumnya.

“Ini menjadi daya tarik bagi angkutan barang,” ungkapnya. Lalu apakah pengusaha tol tidak rugi? Gunakan subsidi silang, terang Djoko.

Baca Juga: Pengamat Transportasi: Profesi Pengemudi Truk Makin Tidak Menarik

“Tarif kendaraan pribadi lebih tinggi dari kendaraan barang,” ujarnya. Jika belum memenuhi masa konsesi, maka masa konsesi dapat diperpanjang.

Kedua, Pemerintah harus menetapkan tarif angkut barang, “Baik tarif batas atas dan tarif batas bawah,” ujar akademisi prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.

Ini dilakukan agar pemilik barang tidak seenaknya menentukan tarif, hingga pengemudi truk harus mengangkut muatan yang berlebihan (overload), dengan kendaraan berdimensi lebih (over dimension).

Baca Juga: Tol Manado Bitung Hanya 35 Menit, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara

“Jika terjadi kecelakaan lalu lintas,” kata Djoko, bukan hanya pengemudi jadi tersangka, tapi pemilik barang dan pemilik angkutan juga harus bertanggung jawab.

Djoko meminta agar Pemerintah mau mendengar keluhan pengemudi truk, “Jangan hanya berdiskusi dengan pemilik barang dan pemilik armada truk,” terangnya. ***

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan

Sumber: Djoko Setijowarno

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tiap Tahun 60.000 Kapal Angkut Di Perairan Indonesia

Jumat, 22 September 2023 | 10:36 WIB

Menhub Dorong Digitalisasi Layanan Kepelabuhanan

Senin, 27 Februari 2023 | 10:37 WIB

Bamsoet Tantang Pengelola Tol Buat Jalur Moge

Senin, 13 Februari 2023 | 14:31 WIB

Pesawat Ruang Angkasa DART NASA Tabrak Asteroid

Rabu, 28 September 2022 | 09:07 WIB
X