KATA LOGIKA - Di ruang rawat sebuah rumah sakit berlantai tiga, ada dua pasien inap berusia tua di lantai teratas.
Satu pasien tidur dekat jendela besar. Pasien lain tidur di dekat pintu menjauh dari jendela, tanpa pemandangan.
Setiap sore, pasien di samping jendela selalu memandang keluar. Kadang ia terlihat tersenyum. Sementara pasien lainnya, merasa jenuh tanpa hiburan.
Baca Juga: Humor, Cerita Pasien Sakit Jiwa
Setelah beberapa hari, pasien dekat pintu membuka dialog.
Pasien dekat pintu: Kau beruntung kawan. Bisa memandang keluar lewat jendela. Aku jenuh sekali. Tolong ceritakan apa yang kau lihat?
Pasien dekat jendela: Baik. Ada tempat pemancingan. Banyak orang datang membawa keluarga, ikan yang didapat lalu dibakar. Mereka makan bersama. Ada anak-anak yang mengejar ayam atau itik. Mereka tertawa gembira. Senang sekali.
Wajah pasien dekat pintu tersenyum, ia membayangkan apa yang diceritakan. Tak ada lagi kejenuhan, ia lebih bergairah.
Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terima 130 Tempat Tidur Pasien
Hari demi hari pun dilalui lebih menyenangkan. Setiap sore, pasien dekat jendela bercerita suasana tempat pemancingan di belakang rumah sakit itu. Mereka semakin akrab.
Di pagi hari berita duka datang. Pasien dekat jendela meninggal dunia. Meski merasa kehilangan kawan, terbesit kegembiraan di hatinya. Yup, dia bisa pindah ke dekat jendela.
Menjelang malam, kepada suster ia minta dipindahkan ke dekat jendela. Suster pun memindahkan pasien ke samping jendela besar. Hatinya berbunga-bunga.
Baca Juga: BARU!! Hanya Ada Satu Kelas Rawat Inap untuk Semua Peserta BPJS Kesehatan
Artikel Terkait
Kenapa Bimbingan Orang Tua Terhadap Anak Penting?
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terima 130 Tempat Tidur Pasien
Habib Novel Alaydrus Ungkap Dahsyatnya Ridho Orang Tua
BARU!! Hanya Ada Satu Kelas Rawat Inap untuk Semua Peserta BPJS Kesehatan
Tiga Cara Membuat Orang Tua Bahagia, Seorang Anak Harus Tahu!