Pembenci Jokowi Goreng Kasus Morowali, Dari Komunis Hingga Kolonial

- Jumat, 20 Januari 2023 | 06:46 WIB
Said Didu dan Syahganda goreng kasus Morowali, padahal akar persoalan manajemen PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) dengan SP GNI begitu jelas dan terang benderang.  (kata logika)
Said Didu dan Syahganda goreng kasus Morowali, padahal akar persoalan manajemen PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) dengan SP GNI begitu jelas dan terang benderang. (kata logika)

 


KATA LOGIKA - Pembenci Jokowi, Said Didu dan Syahganda Nainggolan, goreng kasus Morowali dalam dua tema di ILC (19/1); Tudingan Komunis sekaligus praktek kolonial VOC.

Said Didu mengulas kesedihannya larangan kerumunan saat Pandemi Covid termasuk shalat Idul Fitri dengan kehadiran TKA China yang sudah melewati proses karantina. Untuk memancing sentimen agama.

Sementara Syahganda memberi ilustrasi tudingan kolonial VOC dilakukan China untuk menguras SDA Nikel di Indonesia layaknya negara Imprealisme Barat.

Dua tema yang secara nalar saling bertentangan, namun bagi pembenci Jokowi, itu bukan masalah selama gorengan kebencian dapat disebarkan di tengah publik.

Padahal akar persoalan manajemen PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) dengan SP GNI begitu jelas dan terang benderang.

Seperti pengakuan Katsaing, Serikat Pekerja (SP) Nasional Wilayah Morowali Utara, mentor pembentukan SP GNI.

“Sejak awal berdirinya SP GNI, mereka tidak memberi tahu manajemen GNI. Karena itu, mereka tidak diakui perusahaan swasta asal China itu,” ungkapnya mengakui sikap culas beberapa pengurus SP GNI.

Kuat dugaan. Sikap merahasiakan proses pembentuk SP GNI, dengan harapan; Menjadi pengurus SP GNI dapat memberi kekebalan masa kontrak kerja.

Tentu saja harapan itu kandas. Alhasil, anggota pengurus SP yang tidak diakui dan dipecat lalu menghasut pekerja lainnya untuk melawan dengan jargon solidaritas, preet.

So, ini bukan urusan komunis atau kolonial seperti yang digoreng pembenci Jokowi yang tidak asing lagi dalam Komunitas Kadal Gurun Empire, Said Didu dan Syahganda Nainggolan di ILC.***

 

Editor: Ade Kurniawan

Sumber: KATA LOGIKA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X