• Selasa, 26 September 2023

Hermawan Sulistyo Tegas Prabowo Antitesa Reformasi

- Senin, 18 September 2023 | 11:51 WIB
Hermawan Sulistyo ungkap Prabowo antitesa reformasi 1998. Karena Prabowo maka mahasiswa mati dan hilang. (KATALOGIKA)
Hermawan Sulistyo ungkap Prabowo antitesa reformasi 1998. Karena Prabowo maka mahasiswa mati dan hilang. (KATALOGIKA)

 

KATALOGIKA - Profesor DR Hermawan Sulistyo ungkap Prabowo antitesa reformasi 1998. Karena Prabowo maka mahasiswa mati dan hilang dalam perjuangkan reformasi.

Dia antitesa reformasi 1998, tegas Hermawan Sulistyo. Karena Prabowo justru bunuh mahasiswa dan culik aktivis yang berjuang untuk reformasi.

"Prabowo melakukan penculikan dan pembunuhan aktivis," tegas mantan Ketua Tim Investigasi TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) Kerusuhan Mei 1998.

Baca Juga: Hermawan Sulistyo: Prabowo Dapat SKCK Karena HAM Bukan Ranah Polisi

Pernyataan Hermawan Sulistyo bahwa Prabowo antitesa reformasi 1998, direkam pada 3 Juli 2014. Dalam diskusi pasca Kerusuhan 1998 via Channel Jakartanicus.

Semangat Tim Investigasi saat itu, kata Hermawan Sulistyo, "Adalah semangat rekonsiliasi seperti yang terjadi di Afrika Selatan," ungkap dia.

Artinya: "Siapa yang salah maka mengaku dosa," kata Hermawan Sulistyo.

Baca Juga: Muka Badak, Prabowo Dompleng Tukang Andong di Pilpres 2024

Ia contohkan: Baik saya mengaku salah. Itu masa lalu, tolong jangan hukum saya, "Tapi hukumannya dia tak boleh ikut dalam pemerintahan," ucapnya.

Tapi sayang, "Ini tidak dilakukan hingga sekarang," ujar Hermawan Sulistyo, karena Prabowo tidak dihukum maka kecendrungan dia kembali melakukan kekerasan akan terjadi.

Hermawan Sulistyo ungkap Prabowo tidak mengaku salah, "Padahal dia jelas salah dan tidak dihukum," tegas dia.

Baca Juga: BBC News: Prabowo Oportunis Sejati, Dulu Fitnah Kini Puji Jokowi

Ia ingatkan bahwa kejahatan HAM tak pernah kenal kadaluarsa.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan

Sumber: KATA LOGIKA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tifatul Kritik Pemilihan Ketum PSI Kaesang Mirip Arisan

Selasa, 26 September 2023 | 07:20 WIB

Cerita Jasa Megawati Bawa Pulang Prabowo Ke Tanah Air

Selasa, 26 September 2023 | 02:33 WIB

Presiden Ingatkan Beda Media Pers dan Citizen Journalism

Senin, 25 September 2023 | 15:24 WIB

Demi Pencitraan, Anies Naik Motor Urus SKCK

Senin, 25 September 2023 | 13:02 WIB

DPP Respon DPW dan DPD PSI Usul Kaesang Jadi Ketum

Senin, 25 September 2023 | 04:42 WIB

Dr Mahathir Sebut Orang Melayu Bodoh Karena Ustadz

Senin, 25 September 2023 | 03:17 WIB

MUI Offside Urus Politik Baca Deklarasi Mosi Tak Percaya

Minggu, 24 September 2023 | 16:37 WIB

PKS Bicara Jatah Menteri: Datang Terakhir Dapat Sedikit

Minggu, 24 September 2023 | 15:33 WIB

Sekjen PKS Siap Rebut Kemenangan Untuk Batalkan IKN

Minggu, 24 September 2023 | 14:42 WIB

Mentan Pastikan Program Food Estate Tetap Prioritas

Minggu, 24 September 2023 | 07:39 WIB

Bossman Mardigu: Intelijen Sebut 2024 Tak Ada Pilpres

Minggu, 24 September 2023 | 02:59 WIB

Gatot Minta Capres Janji Beri Amnesti Tapol Jika Menang

Minggu, 24 September 2023 | 01:29 WIB

Presiden Jokowi Cek Jalan IKN, Diinjak dan Diraba

Sabtu, 23 September 2023 | 19:30 WIB

Presiden Pastikan Anggaran Bangun Istana IKN Aman

Sabtu, 23 September 2023 | 08:43 WIB

Noel Desak Presiden Copot Kepala BIN Budi Gunawan

Sabtu, 23 September 2023 | 05:27 WIB

Noel Sebar Hoaks Hasto Nangis Karena Seorang Menteri

Sabtu, 23 September 2023 | 04:35 WIB

Youtuber Bangga Diajak Presiden Keliling IKN Nusantara

Jumat, 22 September 2023 | 19:33 WIB

Siapa Sebar Hoaks, Jokowi Beri Restu Kaesang Gabung PSI

Jumat, 22 September 2023 | 13:57 WIB
X