KATA LOGIKA - Cerita alasan Nasdem, Golkar dan PKB tolak Mahfud MD jadi Cawapres 2019 diungkap Ketua Majelis PPP Muhammad Romahurmuziy.
Romahurmuziy bercerita alasan Nasdem, Golkar dan PKB tolak Mahfud MD jadi Cawapres dampingi Jokowi di Pilpres 2019 diungkap Podcast Total Politik (4/5).
Sehari sebelum pendaftaran, cerita Romahurmuziy, tanggal 4-10 Agustus 2018, "Presiden panggil empat Ketum Parpol ke Istana Negara," terang Romahurmuziy alias Rommy.
"Ada Pak Surya Paloh (Nasdem), Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB) dan Saya (Ketum PPP)," cerita Romahurmuziy suasana Kamis 9 Agustus 2018 Pukul 15.30 WIB di Istana, lalu.
Baca Juga: Cerita Romahurmuziy Soal Sakit Hati Airlangga Pada Mahfud MD
Sementara Ketum PDIP Megawati tidak hadir, "Bu Mega menyerahkan urusan Cawapres pada Parpol karena Capresnya sudah dari PDIP," cerita Romahurmuziy alias Rommy.
Presiden bertanya pada Ketum Parpol; "Bagaimana pendapat Bapak jika saya didampingi Pak Mahfud sebagai Wapres?," cerita Romahurmuziy saat Presiden minta pendapat Parpol soal Mahfud.
Ketum Nasdem Surya Paloh menjawab; "Mahfud MD adalah Ketua Tim Sukses Prabowo 2014. Sudah empat tahun ini, dia tidak ada keringatnya untuk kita. Alasan apa kita mencalonkan dia sebagai Wapres," ujarnya menolak Mahfud.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjawab; "Mahfud MD adalah orang yang mengusulkan pembubaran Golkar tahun 1998. Saya mendapat pesan dari para senior, kalau Presiden tetap calonkan Mahfud MD maka Golkar akan menarik diri dari pencalonan Bapak," tegas Airlangga sedikit mengancam.
Baca Juga: Romahurmuziy Ancam Pidana Cek Kosong Rp 35 Miliar Erwin Aksa
Sementara Ketum PKB Muhaimin Iskandar beri alasan; "Pak Mahfud tidak dianggap sebagai orang NU oleh PBNU. Jadi PKB tidak bisa menerima Mahfud MD sebagai wapres untuk mendampingi Bapak," kata Muhaimin alias Cak Imin menolak Mahfud.
Sementara Ketum PPP Romahurmuziy tidak ditanya, "PPP pada Selasa (7 Agustus 2018), sudah menyampaikan surat dua nama untuk dipertimbangkan, yakni KH Maruf Amin dan Mahfud MD. Jadi kita sudah selesai," ujarnya.
Lalu Presiden lalu kembali bertanya; "Kalau begitu saya pilih KH Maruf Amin mendampingi saya. Apakah Bapak setuju?," kata Presiden para Ketum Parpol, "Dan mereka semua setuju," kata Rommy.
Saat itu, cerita Romahurmuziy, Presiden lalu memanggil Mensesneg Pratikno untuk mengabarkan putusan Ketum Parpol memilih KH Maruf Amin sebagai Cawapres dan bersiap dalam pendaftaran ke KPU pada besok harinya (10 Agustus 2018) di Pilpres 2019. ***
Artikel Terkait
Mahfud MD Minta Tokoh Agama dan Pesantren Hindari Politik di Masjid
Anies Langgar UU Keolahragaan, Mahfud: BPK dan KPK Pilih Stabilitas Politik
Dari Australia, Mahfud MD Janji Jelaskan Rp 300 Triliun: Bukan Korupsi dan TPPU
Anies Tuduh Menko Makar, Pentolan FPI dan HTI Sebut Mahfud dan LBP
Asrul Sani: Mahfud Tantang Komisi III DPR Apa Mau Adu Tinju?
Mahfud: Saya Diperintah Presiden Jelaskan Rp 349 Triliun Pada DPR
Skandal Rp349 Triliun, Habib Syakur Yakin Mahfud MD Bakal Dijaga Allah
Politisi Demokrat Permalukan Mahfud Sebut Wapres Gagal
Arteria Dahlan Ciut, Mahfud: Beranikah Saudara Ancam Kepala BIN
Fuad Bawazier Dukung Mahfud Bongkar Elite Di Kemenkeu
Mahfud: Jangan Bubarkan DPR, Biar Jelek Kita Terima
Ratusan Profesor Dan Doktor Buat Petisi Dukung Mahfud MD
Bambang Pacul Puji Mahfud MD Banyak Penggemar Di Sosmed
LSI: Elektabilitas Mahfud MD Ungguli AHY dan Erick Thohir
Aktivis 98 Sebut Mahfud MD Jadi Variabel Determinan Kemenangan Capres
Mahfud MD Optimistis IKN Nusantara Bakal Jadi Kota Kerukunan Umat Beragama
Cerita Mahfud MD Presiden Setuju Teori Aduk Kasus Lempar Ke Publik
Pengakuan Mahfud MD: Saya Belum Pikirkan Soal Cawapres
Cerita Mahfud MD Tolak Jadi Oposisi Pasca Gagal Cawapres 2019
AS Hikam: Saya Berharap Ada Parpol Dukung Mahfud MD di Pemilu 2024
Romahurmuziy Ungkap Skandal Cek Kosong Rp 35 Miliar Erwin Aksa
Romahurmuziy Ancam Pidana Cek Kosong Rp 35 Miliar Erwin Aksa