KATA LOGIKA - Sejak zaman para Nabi, hal berpuasa itu sudah dilakukan, akan tetapi setiap puasa yang dilakukan adalah bukan sebagai perintah kewajiban, tetapi atas perkenanan Tuhan dan tuntunan Roh Kudus berdasarkan 'situasi atau kondisi' yang sedang terjadi.
Alkitab menuliskan ada tiga orang manusia yang atas perkenan Tuhan dan di tuntun oleh Roh Kudus dapat menjalani berpuasa supranatural empat puluh hari dan empat puluh malam tidak makan dan tidak minum.
Siapa sajakah ketiga orang manusia tersebut yang dituliskan kisahnya didalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian baru ini?, berikut mari kita simak bersama.
Baca Juga: Tak Hanya Sebagai Makanan, Ternyata Ini Makna Ketupat di Hari Lebaran
1.Nabi Musa.
puasa ini dilakukan oleh Musa atas perkenanan Tuhan, di saat Musa memulai menuliskan pahatan Sepuluh Hukum Taurat diatas Loh Batu yang baru di hadapan Tuhan. yang Maha Kudus.
Sebab Loh Batu yang ditulis asli dengan Jari Tuhan dilempar dan dipecahkan oleh Musa di bawah kaki Gunung Sinai, ketika dia melihat bangsa Israel sedang menyembah patung lembu emas buatan mereka sendiri (Keluaran 32:19).
Keluaran 34:28 (TB) Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.
Baca Juga: Anis Byarwati Minta Pemda DKI Segera Bangun Kembali Rumah Korban Kebakaran Pasar Gembrong
Kedua loh batu sepuluh perintah Tuhan tersebut sampai sekarang masih ada dan tersimpan bersama tiga benda sakral lainnya didalam Tabut Perjanjian Allah (Israel).
Tiga benda sakral tersebut adalah : '2 Loh Batu' bertuliskan sepuluh perintah Tuhan, 'Tongkat Nabi Harun' yang bertunas dan berbuahkan buah badam serta 'Roti Manna' di dalam 'buli-buli emas' yang merupakan roti makanan malaikat dan juga makanan bangsa Israel selama hidup 40 tahun di padang gurun.
2.Nabi Elia.
puasa ini dilakukan oleh Elia atas perkenanan Tuhan, sebab Tuhan ingin mengembalikan keberanian dan kekuatan hati Elia untuk bertindak sebagai Hamba Allah yang penuh kuasa, karena Elia sangat ketakutan diancam akan di bunuh oleh istri Ahab Raja Israel yang bernama Izebel, hal ini di sebabkan Nabi Elia telah membunuh di Sungai Kison 450 nabi palsu / nabi baal milik kerajaan Israel (Izebel) pada zaman itu.
Baca Juga: Wajib Isi Daftar Hadir, Anies Baswedan Paksa Warga dan Keluarga Pegawai DKI Shalat Ied di JIS
Artikel Terkait
Pengertian Teori Emanasi dalam Filsafat
Pompeii, Kota yang Dikutuk Setelah Sodom dan Gomora
Jumat Agung 'Good Friday', Renungan Dukacita Berdampak Sukacita
Ucapan Bahagia Telah Menginspirasi Umat Manusia Berabad-abad
Fenomena Kekayaan Raja Salomo, Upeti Bahan Makanan 1 Miliar Per-Hari Gratis selama 40 Tahun (3)