KATA LOGIKA - Para peneliti di China melakukan penelitian mengenai ketersediaan air tanah (air bersih) pada tahun 2050 mendatang di seluruh dunia yang disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrim.
Para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing membuat indeks komprehensif untuk meneliti, mengukur dan memprediksi tingkat ketersediaan air dari : tanah, curah hujan, irigasi dan sungai yang tersedia dari masing-masing area tanah pertanian di seluruh dunia.
Peneliti menemukan bahwa sebanyak delapan puluh persen dari sumber-sumber lahan utama di seluruh dunia tidak akan memiliki ketersediaan udara ditahun 2050.
Baca Juga: AS Bentuk DGB Untuk Keamanan Negara dari Isu Hoaks
Para peneliti ini menyimpulkan dan menyarankan 'tehnik penanaman tanaman yang dapat menahan air hujan' dapat membantu mengurangi kekurangan udara di daerah kering.
Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, maka kelangkaan udara pertanian akan terus meningkat delapan puluh persen selama tahun 2026 sampai tahun 2050 mendatang.***
Artikel Terkait
Militer China: Robot 'YAK' untuk Misi Perang
Misi Canggih, China Kirim Lima Satelit ke Luar Angkasa
Teknologi Pertahanan Bumi: China Akan Tabrak dan Ledakan Batu Asteroid di Luar Angkasa
Teknologi China: Menciptakan Panas Matahari Buatan Melebihi Panas Inti Matahari
China Alami Krisis Angka Kelahiran