Bajang langka (hantu anak kecil), Popoting Komara (hantu pusar bayi), Bajangkrek (hantu bangkai bayi).
Hencok, Huci-huci dan Kukuk Bawil (hantu burung yang muncul bersama hantu Butha Dengen) .
Laweyan (hantu tanpa kepala yang berlubang).
Baca Juga: Johnny Depp Menangkan Kasus KDRT, Profil Vanessa Paradis Disorot
Menurut sejarah Amerika kelahiran Australia Prof. Merle Calvin Ricklefs, Ph.D. (1943-2019)
dalam buku sejarah Asia Tenggara dari masa prasejarah sampai masa kotemporer menyebut Asia Tenggara sebagai dunia lelembut, serta membagi makhluk halus ke dalam tiga kelompok, berdasarkan budaya bangsa Austronesia :
1.Sebagai 'penunggu' yang mendiami sungai, gunung, hutan, pohon, goa, dll.
2.Sebagai 'arwah leluhur' untuk dipuja.
3.Sebagai 'pelindung' yang menjaga seperti keluarga, desa, kota dan negara.
Dalam perkembangan masyarakat zaman modern saat ini nama hantu banyak berubah dengan sebutan: jin, hantu suster ngesot, kuntilanak, genderuwo, tuyul, sundel bolong, dll.***
Artikel Terkait
Puasa Supranatural 40 Hari 40 Malam Tanpa Makan dan Minum, Siapa yang Dapat Lakukan?
Dianggap Terlalu Rasis, Penelitian Ini Akhirnya Kena Gugatan
Peneliti China Prediksi Tahun 2050 Terjadi Kelangkaan Air Tanah dan Kerusakan Tanaman 80 % di Seluruh Dunia
Survei Elektabilitas PSI: Golkar Meroket, Demokrat Kritis, PKB Tenggelam
Kesadaran Eksistensial Berindonesia